Jumat, 25 September 2015

tugas agama ( penciptaan alam semesta, pengertian agama, pembagian agama, unsur-unsur agama, dan tujuan agama



D. Penciptaan Alam Semesta
        Banyak terdapat penjelasan tentang proses terbentuknya langit dan bumi di dalam Al Qur’an, salah satunya: “Dan sumgguh, kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami tidak merasa letih sedikitpun.” (Qs. Qaf: 38).
Dari ayat di atas sudah dapat dipahami bahwa pencipta langit dan bumi beserta seluruh isinya ialah Allah proses penciptaan tersebut terjadi selama enam masa, namun sebenarnya banyak yang berbeda pendapat dalam menafsirkannya mulai dari enam hari, enam masa, enam periode, dan enam tahapan. Satu hari bukan berarti 24 jam, dalam Al Qur’an pun diumpamakan secara berbeda-beda, ada yang 1.000 tahun (Qs. Al Hajj: 47) dan 50.000 tahun (Qs. Al-Ma’arij: 4), belum ada penafsiran pasti tentang itu.
Dalam Qs. An-Nazi’at:27-33, para ahli mengambil kesimpulan bahwa proses penciptaan langit dan bumi terjadi dalam enam masa atau enam periode, urutan masa tersebut sesuai dengan urutan ayatnya, yang artinya sebagai berikut:
“Apakah penciptaanmu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? [27], Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyemperunakannya [28], dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang) [29], dan setelah itu bumi Dia hamparkan [30], darinya Dia pancarkan mata air dan (ditumbuhkan) tumbuhan-tumbuhannya [31], dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh [32], (semua itu) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu. [33]”. (Qs. An-Nazi’at: 27-33).
Masa Pertama (Qs. An-Nazi’at: 27) 
Pada masa atau periode ini, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut Big Bang, ledakan besar tersebut sebagai awal lahirnya ruang dan waktu, termasuk materi.
Dari ledakan besar tersebut terbentuklah awan debu atau dukhan, ketika dunkhan berkondensasi sambil berputar dan memadat disitu terbentuk unsur hidrogen, saat temperature dunkhan mencapai 20 juta derajat selsius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian atom hidrogen, lalu sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran sinar infra-red.
Masa Kedua (Qs. An-Nazi’at:28)
Ayat ini menerangkan tentang proses pengembangan dan penyempurnaan, dalam ayat ini terdapat kata “meninggikan bangunan” yang memberi pengertian bahwa alam semester mengembang, galaksi-galaksi saling menjauh dan langit makin tinggi, sedangkan kata “menyempurnakan” memiliki arti bahwa alam ini tidak semata mata terbentuk, melainkan sebuah proses evolutif atau bertahap.


Masa ketiga (Qs. An-Nazi’at: 29)
Di ayat tersebut terdapat kalimat “Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang)” Masa ini adalah dimana terbentuknya matahari sebagai sumber cahaya dan bumi berotasi sehingga terjadi siang dan malam.
Masa keempat (Qs. An-Nazi’at: 30)
Pada masa ini daratan bumi muncul, dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet diantaranya adalah Bumu. Penghamparan yang dimaksudkan adalah pembentukan superkontinen pangaea di permukaan Bumi. Ketika bumi baru terbentuk belum ada daratan yang ada hanyalah batuan-batuan yang berpijar dengan suhu ratusan derajat selsius.hidrogen yang terdapat pada komet bereaksi dengan unsur-unsur yang ada dibumi kemudian menjadi uap dan turun sebagai hujan (space)
Masa kelima (QS.An-Nazi’at:31)
Dalam ayat 31 ini menunjukan bahwa dimana terjadi evolusi bumi dari tidak ada air menjadi ada air, air tersebut berasal dari komet yang menghantam bumi, hydrogen yang terdapat pada komet berekasi dengan unsur-unsur yang terdapat di bumi dan terbentuk uap air, uang air ini kemudian turun sebagai hujan. Bukti air berasal dari komet ialah rasio deuterium dan hidrogen pada air laut sama dengan rasio pada komet, semua kehidupan berasal dari air, setelah air muncul kehidupan seperti tumbuhan-tumbuhan pun bermunculan.
Masa keenam (Qs. An-Nazi’at: 32-33)
Gunung-gunung dipancangkan artinya, gunung terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan. Gunung memiliki akar di dalam tanah atau bisa disebut juga pasak, fungsi gunung ialah menyetabilkan kerak bumi mencegah goyangnya tanah. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat 33, setelah terbentuknya gunung, terciptalah hewan dan manusia.(T/roy/R02)

E. Pengertian agama
        Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian atau definisi agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
        Istilah agama sendiri adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Sanskerta “āgama” yang memiliki arti “tradisi”. Istilah asing lainnya yang mempunyai pengertian sama dengan agama adalah religi yang berasal dari bahasa latin “religio” dan berakar pada kata kerja “re-ligare” yang memiliki arti “mengikat kembali”. Mengikat di sini maksudnya yaitu dengan ber-religi maka seseorang akan mengikat dirinya kepada tuhan.
        Di Indonesia ini, mayoritas penduduknya memeluk agama Islam dengan total pemeluknya mencapai 87,18% dari seluruh total populasi penduduk Indonesia. Kemudian kristen protestan sebanyak 6,96%, katolik sebanyak 2,9%; hindu sebanyak 1,69%; buddha sebanyak 0,72%; dan Khonghucu sebanyak 0,05%;. Data tersebut diperoleh berdasar hasil sensus tahun.
        Pengertian agama menurut para ahli:
·         Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu system yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktek yang berhubungan dengan hal yang suci dan menyatukan semua penganutnya dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat.
·         Menurut Prof.Dr.M.Drikarya, Agama adalah keyakinan adannya suatu kekuatan supranatural yang mengatur dan menciptakan alam dan isinya.
·         Menurut H.Moenawar Chalil, Agama adalah perlibatan yang merupakan tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atas pengakuannya..
·         Menurut Hendro Puspito, Agama adalah system nilai yang mengatur hubungan manusia dan alam semesta yang berkaitan dengan keyakinan.
·         Menurut Jappy Pellokild, Agama adalah percaya adanya tuhan yang maha esa dan hukum-hukummnya.
              Dari penjelasan diatas tentang pengertian agama dapat ditarik kesimpulan bahwa agama adalah suatu system yang mengatur tentang keyakinan/kepercayaan kepada tuhan dan tingkah laku manusia dengan lingkungannya dalam mematuhi hukum-hukum yang sudah ditetapkan oleh tuhan yang diyakininya.

F. Pembagian Agama
        Dalam Living Religion of the World, Ahmad Abdullah al-Masdoosi membagi agama menjadi tiga macam, yaitu 1. Agama wahyu dan bukan wahyu (Revealed and non-revealed), 2. Agama Misi (dakwah) dan Agama bukan misi atau dakwah (missionary and non-missionary, dan 3. Agama geografis – kesukuan dan agama universal (geoghraphical –racial and universal).

1. Agama Wahyu Dan Bukan Wahyu (Revealed And Non-Revealed)
       
        Yang dimaksud dengan revealed religions (agama wahyu atau agama samawi) adalah agama yang ajaranya menghendaki iman kepada Allah, kepada para rasulnya, kepada kitab-kitab-Nya dan pesan-pesan-nya untuk disampaikan dan disebarkan kepada segenap umat manusia. Sementara pengertian yang hampir sama mengatakan bahwa agama samawi atau agama wahyu (revealed religions), yaitu agama yang dipercayai diwahyukan Tuhan melalui malaikat-malikatnya kepada utusan-nya yang dipilih dari manusia. Agama wahyu ini disebut juga dinul haq (QS.48: 28) atau agama yang full fledged; yaitu agama yang mempunyai nabi dan rasul, mempunyai kitab suci dan umat. Revealed religion juga sering disebut sebagai agama wahyu, agama langit, agama samawi, atau agama profetis. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Yudaisme, Kristen dan Islam.

        Adapun non – revealed religion sering disebut sebagai Agama Kebudayaan (cultural religions, agama tabi’i’ atau agama ardhi) yaitu agama yang bukan berasal dari tuhan dengan jalan diwahyukan, melainkan agama yang ada karena hasil proses antropologis, yang terbentuk dari adat istiadat dan melembaga dalam bentuk agama formal. Menurut al-Masdoosi agama-agama selain Yahudi, Kristen dan Islam termasuk dalam non – revealed religion atau worldly-religion atau agama bukan wahyu, sering disebut juga dengan istilah agama budaya.

        Adapun ciri-ciri revealed-religion dan non-revealed religion adalah sebagai berikut:
a. Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan, sedangkan agama bukan wahyu tidak demikian.
b. Agama wahyu beriman kepada kenabian, sedangkan agama bukan wahyu sebaliknya.
c. Bagi agama wahyu yang menjadi sumber utama peraturan dan kriterian baik dan buruk adalah kitan suci, sedangkan agama bukan wahyu tidak demikian.
d. Secara giografis, agama wahyu lahir di timur Tengah sedangkan agama bukan wahyu lahir dari luar wilayah tersebut.
e. Agama wahyu lahir di wilayah-wilayah yang secara histories di bawah pengaruh ras semitik. Sebaliknya agama bukan wahyu lahir di luar wilayah semitik.
f. Agama wahyu adalah bersifat missionary sedangkan agama bukan wahyu tidak missionary.
g. Ajaran agama wahyu tegas dan jelas, sedangkan bukan wahyu bersifat tidak tegas atau jelas dan sangat elastis.
h. Ajaran agama wahyu memberi arah ke jalan yang lurus dan ajaran yang lengkap, sedangkan ajaran agama bukan wahyu tidak demikian.

        Perlu dikemukan bahwa agama samawi (revealed religion) yang murni hingga sampai saat ini adalah Islam. Demikianlah keterangan yang dapat dijumpai dalam al-qur’an surat al-Baqarah(2): 130, 131 dan 136, Surat Ali Imron (3): 73, dan 85, Surat Yusuf: 101.


2. Agama Misi (Dakwah) Dan Agama Bukan Misi Atau Dakwah (Missionary And Non-Missionary)
        Menurut pendapat Thomas Arnold, bahwa agama Islam, Kristen dan Budhisme termasuk agama missionary. Sedangkan agama Yahudi, Brahmanisme, dan zoroasterianisme adalah agama bukan missionary.

        Sementara menurut al-Masdoosi, pada dasarnya agama-agama wahyu adalah agama missionary. Menurut catatan al-Masdoosi berdasarkan ajaran aslinya agama nasrani (Kristen) dan Budha, bukan agama missionary, tetapi dalam perkembangan kemudian, kedua agama itu menjadi agama missionary. Agama missionary satu-satunya hanyalah Islam.

3. Agama Geografis – Kesukuan Dan Agama Universal (Geoghraphical –Racial And Universal).
        Agama-agama geographical-racial dan universal dibedakan dalam beberapa kelompok, yaitu:

1. Geographical Semitik, yaitu agama-agama yang diturunkan oleh Allah pada kawasan            bangsa Semit; kawasan timur tengah dan sekitarnya yang meliputi Kaldan, Arom, Arab,           Palestina, Mesir, Israil. Dan agama yang masuk dalam kategori ini adalah Yahudi,      Nasrani dan Islam.

2. Geographical Non-Semitik, terbagai menjadi:
a Non-Semitik Arya, yaitu Hinduisme, Jainisme, Sekhisme, dan Zoroastrianisme.
b.Non-Semitik Mongolian, yaitu Taioisme, Shintoisme, dan Confusianisme
c.Non-Semitik yang merupakan campuran antara Arya dan Mongolian adalah budhisme.

3. Sementara agama universal, agama yang termasuk kedalam kelomopok ini hanyalah              Islam.

G. Unsur-unsur Agama
Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa unsur pokok:
·   Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar tanpa ada keraguan lagi
·   Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya.
·   Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara manusia dan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan antarumat beragama sesuai dengan ajaran agama
·   Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.
·   Umat beragama, yakni penganut masing-masing agama







H. Tujuan Agama
        Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya ber-budipekerti dengan adab yang sempurna baik dengan tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat.semua agama sudah sangat sempurna dikarnakan dapat menuntun umat-nya bersikap dengan baik dan benar serta dibenarkan. keburukan cara ber-sikap dan penyampaian si pemeluk agama dikarnakan ketidakpahaman tujuan daripada agama-nya. memburukan serta membandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk agama
Beberapa tujuan agama yaitu :
  • Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tahuit).
  • Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan  baik, sehingga dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
  • Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah.
  • Menyempurnakan akhlak manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar