Rabu, 25 Mei 2016

SOAL-SOAL PENGANTAR BISNIS

Hai.... gays.. apa kabar ni semua ? udah lama tidak memposting ya...!!!! postingan kali ini guys... berhubungan dengan soal-soal tugas mata kuliah pengantar bisnis . sebenarnya postigan di khusukan untuk mahasiswa PEKON PARIWISATA & KOPERASI, UHO. Tapi buat teman-teman semua bisa juga kok dijadikan sebagai materi... untuk mahasiswa PEKON PARIWISATA & KOPERASI, UHO silahakan di copas. ayo !!!! tapi  maaf ni gays... untuk kel. 2 belum ketemu ni soalnya...mudah-mudahan saya dapat secepatnya.....ok!!!!



SOAL-SOAL  MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS
KELOMPOK 1 ( BENTUK ORGANISASI BISNIS )
1.      Jelaskan perusahaan perseorangn berizin dan tidak berizin dan contohnya. Serta kelemahan perusahaan perseorangn yang tidak berizin. !
2.      Bagaimana cara mengukur peerumbuhan atau perkembangan organisasi bisnis ?
3.      Mengapa yayasan masuk dalam organsasi bisnis ?
KELOMPOK 2 (  PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN BISNIS )
( Empty )
KELOMPOK 3 ( MANAJEMEN SDM )
1.      Bagaimana memanejemen SDM untuk menghadapi MEA 2016 ?
2.      Bagaimana cara mengembangkan kemampuan SDM  dalam bidang perusahaan/organisasi bisnis ?

KELOMPOK 4 ( KEPEMIMIPINAN )
1.      Mengapa manajer/pimpinan memiliki tugas lebih berat dari para bawahannya ?
2.      Gaya kepemimipinan apa yang dibutuhkan organisasi /perusahaan yang memiliki asas keterbukaan ?
3.      Bagaimana cara pemimpin memberikan pengaruh kepada bawahan yang susah untuk dipengaruhi ?

KELOMPOK 5 ( MOTIVASI KERJA )
1.      Bagaimana cara meratakan motivasi kerja kepada seluruh pekerja di Indonesia ?
2.      Bagaimana perkembangan teori motivasi X dan Y ?
3.      Bagaimana cara mengatasi fakror penghambat motivasi kerja ?

KELOMPOK 6 ( MANAJEMEN PEMASARAN )
1.      Jelaskan bagaimana manajemen pasar yang baik agar produk disukai oleh konsumen supaya konsumen memiliki daya beli terhadap produk tersebut ?
2.      Metode apa yang digunakan manajer untuk mengatasi kerugian atas perubahan penetapan harga suatu produk atau jasa ?
3.      Apa tujuan dari penetapan debt allowance atau piutang tak tertagih ?
4.      Jika perusahaan hanya menggunakan satu strategi pemasaran, apakah penjualan perusahaan bisa berjalan dengan baik ?

KELOMPOK 7 ( MANAJEMEN OPERASI )
1.      Jelaskan manajemen operasi menurut Hendry Fayol ?
2.      Faktor apakah yang paling mempengaruhi dalam menentukan lokasi usaha/ letak pabrik ?
3.      Bagaimana cara merekrut tenaga kerja yang jauh dari sumber tenaga kerja ?

Catatan :

ü  Deketik di Ms – Word
ü  Tugasnya per individu
ü  Jawaban dikirim lewat email Pak Safaruddin, dengan alamat email : laodesafarudin1987@yahoo.com
ü  Dikirim paling lambat hari Jum’at ( 27 Mei 2016 )

Minggu, 01 Mei 2016

MOTIVASI KERJA



A.    Pengertian Motivasi Kerja
Pengertian Motivasi Kerja menurut para ahli :
1.      Menurut Winardi (2007), motivasi kerja adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter dan non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.
2.      Menurut As’ad (2002),  motivasi kerja didefinisikan sebagai sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi biasa disebut sebagai pendorong atau semangat kerja.
3.      Menurut Ernest L. McCormick (Mangkunegara, 2002),  mengemukakan bahwa motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
4.      Menurut Liang Gie dalam bukunya Martoyo (2000), motivasi kerja adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau bekerja.
5.      Menurut Martoyo (2000) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam maupun luar diri manusia yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan kerja.
B.     Tujuan Motivasi Kerja
Menurut S.P Hasibuan (2009:146). Tujuan motivasi adalah :
1.      Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2.      Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3.      Mempertahankan kestabilan karyawan.
4.      Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5.      Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6.      Meningkatkan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7.      Meningkatkan loyalitas, Kretifitas, dan partisipasi karyawan.
8.      Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
9.      Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
10.  Meningkatkan efisiensi pengugunaan alat-alat dan bahan baku

C.     Asas-asas Motivasi Kerja
1.      Azas Mengikutsertakan, yaitu asas yang mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan cara ini, bawahan merasa ikut bertanggungjawab atas tercapainya tujuan perusahaan sehingga moral dan gairah kerjanya akan meningkat. 
2.      Azas Komunikasi , yaitu asas yang menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi. Dengan asas komunikasi, motivasi kerja bawahan akan meningkat. Sebab semakin banyak seseorang mengetahui suatu soal, semakin besar pula minat dan perhatiannya terhadap hal tersebut. Jika seorang pemimpin secara nyata berikhtiar untuk senantiasa memberikan informasi kepada bawahannya, maka pemimpin akan memberitahukan beberapa informasi kepada bawahannya. Dengan cara ini, bawahan akan merasa dihargai dan akan lebih giat bekerja.
3.      Azas Pengakuan yakni asas yang  memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya. Bawahan akan bekerja keras dan semakin rajin, jika terus menerus mendapat pengakuan dan kepuasan dari usaha-usahanya. Dalam memberikan pengakuan/ pujian kepada bawahan, hendaknya dijelaskan bahwa dia patut menerima penghargaan itu, karena prestasi kerja atau jasa-jasa yang diberikannya. Pengakuan dan pujian harus diberikan secara ikhlas dihadapan umum supaya nilai pengakuan/ pujian itu semakin besar.
4.      Azas Wewenang yang Didelegasikan adalah mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan pegawai untuk mengambil keputusan dalam berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas manajer atau atasan. Dalam proses pendelegasian ini, manajer harus meyakinkan bawahannya bahwa pegawai mampu dan dipercaya dapat menyelesaikan tugas-tugas itu dengan baik. Asas ini memotivasi akan moral/ gairah bekerja pegawai sehingga semakin tinggi dan antusias.
5.      Azas Perhatian Timbal Balik adalah memotivasi pegawai dengan mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan di samping berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan. Manajer atau pimpinan organisasi mengharapkan agar pegawainya mampu meningkatkan prestasinya sehingga perusahaan akan memperoleh laba yang lebih banyak. Apabila pendapatan atau laba semakin besar maka dengan sendirinya balas jasa para pegawai akan dinaikkan. Jadi, ada perhatian timbal balik untuk memenuhi keinginan semua pihak.
D.    Metode Motivasi
Ada dua metode motivasi yaitu motivasi langsung dan tidak langsung :
a. Motivasi Langsung (Direct Motivation)
Motivasi Langsung adalah motivasi (materiil dan non materiil) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus, dan bintang jasa.
b. Motivasi Tak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi Tidak Langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas- fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya kursi yang empuk, mesin-mesin yang baik, ruangan kerja yang terang dan nyaman, suasana kerja yang serasi, serta penempatan yang tepat. Motivasi tidak langsung besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan sehingga produktif.

E.     Faktor Penggerak Motivasi
 Menurut Peterson dan Plowman (dalam malayu, 2005: 142) mengatakan bahwa faktor penggerak motivasi seseorang meliputi:
a.     Keinginan untuk hidup, merupakan keinginan utama dari setiap orang,    manusia bekerja untuk dapat makan dan makan dapat melanjutkan kehidupannya.
b.     Keinginan untuk memiliki sesuatu, merupakan keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja.
c.      Keinginan akan kekuasaan, merupakan keinginan selangkah diatas keinginan untuk memiliki, yang mendorong orang mau bekerja.
d.     Keinginan akan adanya pengakuan, merupakan jenis terakhir dari kebutuhan yang mendorong orang untuk bekerja. Dengan demikian, setiap pekerja mempunyai motif keinginan (want) dan kebutuhan (needs) tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya.

F.      Bentuk-Bentuk Motivasi
a.     Motivasi Instrinsik adalah motivasi yang menjadi sifat, datangnya dari dalam individu sendiri atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan (drive) untuk melakukan sesuatu.
b.      Motivasi Ekstrinsik, Motivasi ini timbul bukan berasal dari individu, melainkan terjadi karena adanya pengaruh dari luar atau datang dari luar. Rangsangan dari luar dapat berupa anjuran, paksaan, imbalan, pengaruh lingkungan dan sebagainya.
c.      Motivasi Terdesak, Motivasi yang muncul dalam kondisi terdesak atau terjepit dan munculnya serentak, menghentak dan cepat sekali hadir dalam perilaku individu.
d.     Motivasi Ipoleksosbud-Hankam, Motivasi ini berhubungan dengan ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan. Yang sering muncul dari berbagai bentuk motif ini adalah motivasi sosial, karena manusia adalah makhluk social (Widya,1999:114).
G.    Pendekatan Terhadap Motivasi
Dikelompokan dalam 3 pendekatan :
1.      Pendekatan Tradisional oleh Fredirik Winslow Tailor, pendekatan ini menganggap bahwa motivasi para pekerja hanya dipandang dari sudut pemenuhan kebutuhan fisik/biologis saja (melalui insentif/gaji/upah dalam bentuk uang atau barang sebagai penghargaan).
2.      Pendekatan Hubungan Manusia oleh Elton Mayo, pendekatan ini memandang bahwa motivasi para pekerja tidak hanya membutuhkan uang, tetapi membutuhkan interaksi dengan orang lain. Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan supaya gairah kerjanya meningkat ialah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting. Sebagai akibatnya, karyawan mendapatkan beberapa kebebasan membuat keputusan dan kreativitas dalam pekerjaannya. Dengan memperhatikan kebutuhan materiil dan non materiil karyawan, motivasi kerjanya akan meningkat pula. Jadi motivasi karyawan adalah untuk mendapatkan materiil dan non materiil (jamak).
3.      Pendekatan Sumber Daya Manusia oleh Douglas McGregor, pendekatan Sumber Daya Manusia ini memandang bahwa motivasi tumbuh seperti dikemukan dalam teori Y, adalah sebagai berikut :
·         Pekerja cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi yang baik.
·         Pekerja berprestasi bukan karena insentif dan pengekuan sosial.
·         Adanya kesadaran pekerja untuk meraih prestasi kerja itu sendiri.
H.    Teori-teori Motivasi
Menurut Marihot Tua Effendi Hariandja  (2009:324) bahwa terdapat lima macam teori motivasi, antara lain:
a.       Teori Motivasi Kebutuhan
Teori ini dikemukakan oleh Abraham A. Maslow yang menyatakan bahwa manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri setiap manusia yang cenderung bersifat bawaan. Kebutuhan ini terdiri dari lima jenis dan terbentuk dalam suatu hierarki dalam pemenuhan, dalam arti manusia pada dasarnya pertama sekali akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat pertama, kemudian kebutuhan tingkat kedua dan seterusnya, dan pemenuhan semua kebutuhan yang sudah terpenuhi tidak menjadi unsur pemotivasi lagi.
Adapun kebutuhan itu antara lain :
1)   Kebutuhan fisik
2)   Kebutuhan rasa aman
3)   Kebutuhan social
4)   Kebutuhan pengakuan
5)   Kebutuhan aktualisasi diri
2.  Teori X dan Y
Teori ini menyatakan bahwa manusia pada dasarnya terdiri dari dua jenis. Pencetusnya McGregor, mengatakan bahwa ada jenis manusia X dan jenis manusia Y yang masing – masing memeiliki karakteristik tertentu. Jenis manusia X adalah manusia yang selalu ingin menghindari pekerjaan bilamana mungkin, sedangkan manusia jenis Y menunjukkan sifat yang senang bekerja yang diibaratkan bahwa bekerja baginya seperti bermain. Kemudian jenis manusia X tidak punya inisiatif dan senang diarahkan, sedangkan jenis manusia Y adalah sebaliknya. Dikaitkan dengan kebutuhan, dikatakan bahwa tipe manusia X bilamana mengacu pada hierarki kebutuhan dari Maslow, memiliki kebutuhan tingkat rendah dibandingkan manusia tipe Y yang memiliki kebutuhan tingkat tinggi.

3.  Three Needs Theory
Teori ini dikemukakan oleh David McClelland, yang mengatakan bahwa ada tiga kebutuhan manusia, yaitu:
a.       Kebutuhan berprestasi, yaitu keinginan untuk melakukan sesuatu lebih baik dibandingkan sebelumnya.
b.      Kebutuhan untuk berkuasa, yaitu kebutuhan untuk lebih kuat, lebih berpengaruh terhadap orang lain.
c.       Kebutuhan afiliasi, kebutuhan untuk disukai, mengembangkan, atau memelihara persahabatan dengan orang lain.
4.  ERG Theory
Teori ini dikemukakan oleh Clayton Aldefer, yang sebetulnya tidaklah jauh berbeda dengan teori A.Maslow,  yang mengatakan bahwa teori ini merupakan revisi dari teori tersebut. Teori ini mengatakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan manusia, yaitu:
a.       Existence berhubungan dengan kebutuhan untuk mempertahankan keberadaan seseorang dalam hidupnya. Dikaitkan dengan penggolongan dari Maslow, ini berkaitan dengan kebutuhan fisik dan keamanan.
b.      Relatednees berhubungan dengan kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Dikaitkan dengan penggolongan kebutuhan dari Maslow, ini meliputi kebutuhan social dan pengakuan.
c.       Growth berhubungan dengan kebutuhan pengembangan diri, yang identik dengan kebutuhan self-actualization yang dikemukakan oleh Maslow. Menurut teori ini, bila seseorang mengalami hambatan dalam memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih tinggi, orang tersebut akan kembali pada kebutuhan yang lebih rendah sebagai kompensasinya,yang disebut frustration-regression dimension.


5.  Teori Dua Faktor
Teori ini mengatakan bahwa suatu pekerjaan selalu berhubungan dengan dua aspek, yaitu pekerjaan itu sendiri seperti mengajar, merakit sebuah barang,  mengkordinasikan suatu kegiatan, menunggu langganan, membersihkan ruangan – ruangan, dan lain – lain yang disebut job content, dan aspek – aspek yang berkaitan dengan pekerjaan seperti gaji, kebijakan organisasi, supervise, rekan kerja, dan lingkungan kerja disebut job context.
I.       Faktor Penghambat Motivasi Kerja
Kendala- kendala motivasi adalah sebagai berikut :
a.     Untuk menentukan alat motivasi yang paling tepat, sulit karena keinginan setiap individu karyawan tidak sama
b.     Kemampuan perusahaan terbatas dalam menyediakan fasilitas dan insentif
c.      Manager sulit mengenali motivasi kerja setiap individu karyawan.
d.     Manager sulit memberikan insentif yang adil dan layak.