A. Pengertian
Motivasi Kerja
Pengertian
Motivasi Kerja menurut para ahli :
1. Menurut Winardi (2007), motivasi
kerja adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang
dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar
yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter dan non moneter, yang dapat
mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana
tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.
2. Menurut As’ad (2002), motivasi kerja didefinisikan sebagai sesuatu
yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi biasa
disebut sebagai pendorong atau semangat kerja.
3. Menurut Ernest L. McCormick
(Mangkunegara, 2002), mengemukakan bahwa
motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan,
mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
4. Menurut Liang Gie dalam bukunya
Martoyo (2000), motivasi kerja adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal
seseorang melakukan sesuatu atau bekerja.
5. Menurut Martoyo (2000) motivasi
kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja.
Dari definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam maupun
luar diri manusia yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan kerja.
B.
Tujuan
Motivasi Kerja
Menurut S.P Hasibuan (2009:146).
Tujuan motivasi adalah :
1.
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2.
Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3.
Mempertahankan kestabilan karyawan.
4.
Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5.
Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6.
Meningkatkan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7.
Meningkatkan loyalitas, Kretifitas, dan partisipasi karyawan.
8.
Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
9.
Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
10. Meningkatkan efisiensi
pengugunaan alat-alat dan bahan baku
C. Asas-asas
Motivasi Kerja
1. Azas Mengikutsertakan, yaitu asas
yang mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan
kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan
keputusan. Dengan cara ini, bawahan merasa ikut bertanggungjawab atas
tercapainya tujuan perusahaan sehingga moral dan gairah kerjanya akan
meningkat.
2. Azas Komunikasi , yaitu asas yang menginformasikan
secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara mengerjakannya, dan
kendala yang dihadapi. Dengan asas komunikasi, motivasi kerja bawahan akan
meningkat. Sebab semakin banyak seseorang mengetahui suatu soal, semakin besar
pula minat dan perhatiannya terhadap hal tersebut. Jika seorang pemimpin secara
nyata berikhtiar untuk senantiasa memberikan informasi kepada bawahannya, maka
pemimpin akan memberitahukan beberapa informasi kepada bawahannya. Dengan cara
ini, bawahan akan merasa dihargai dan akan lebih giat bekerja.
3. Azas Pengakuan yakni asas yang memberikan penghargaan dan pengakuan yang
tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya. Bawahan
akan bekerja keras dan semakin rajin, jika terus menerus mendapat pengakuan dan
kepuasan dari usaha-usahanya. Dalam memberikan pengakuan/ pujian kepada
bawahan, hendaknya dijelaskan bahwa dia patut menerima penghargaan itu, karena
prestasi kerja atau jasa-jasa yang diberikannya. Pengakuan dan pujian harus
diberikan secara ikhlas dihadapan umum supaya nilai pengakuan/ pujian itu
semakin besar.
4. Azas Wewenang yang Didelegasikan
adalah mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan pegawai untuk mengambil
keputusan dalam berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas manajer atau
atasan. Dalam proses pendelegasian ini, manajer harus meyakinkan bawahannya
bahwa pegawai mampu dan dipercaya dapat menyelesaikan tugas-tugas itu dengan
baik. Asas ini memotivasi akan moral/ gairah bekerja pegawai sehingga semakin
tinggi dan antusias.
5. Azas Perhatian Timbal Balik adalah
memotivasi pegawai dengan mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan di
samping berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari
perusahaan. Manajer atau pimpinan organisasi mengharapkan agar pegawainya mampu
meningkatkan prestasinya sehingga perusahaan akan memperoleh laba yang lebih
banyak. Apabila pendapatan atau laba semakin besar maka dengan sendirinya balas
jasa para pegawai akan dinaikkan. Jadi, ada perhatian timbal balik untuk
memenuhi keinginan semua pihak.
D. Metode
Motivasi
Ada dua metode motivasi yaitu
motivasi langsung dan tidak langsung :
a.
Motivasi Langsung (Direct Motivation)
Motivasi
Langsung adalah motivasi (materiil dan non materiil) yang diberikan secara
langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta
kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari
raya, bonus, dan bintang jasa.
b.
Motivasi Tak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi
Tidak Langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-
fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas sehingga
para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya kursi yang
empuk, mesin-mesin yang baik, ruangan kerja yang terang dan nyaman, suasana
kerja yang serasi, serta penempatan yang tepat. Motivasi tidak langsung besar
pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan sehingga produktif.
E. Faktor
Penggerak Motivasi
Menurut Peterson dan Plowman (dalam malayu,
2005: 142) mengatakan bahwa faktor penggerak motivasi seseorang meliputi:
a.
Keinginan untuk hidup, merupakan keinginan utama dari
setiap orang, manusia bekerja untuk
dapat makan dan makan dapat melanjutkan kehidupannya.
b. Keinginan
untuk memiliki sesuatu, merupakan
keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau
bekerja.
c. Keinginan
akan kekuasaan, merupakan
keinginan selangkah diatas keinginan untuk memiliki, yang mendorong orang mau
bekerja.
d. Keinginan
akan adanya pengakuan, merupakan
jenis terakhir dari kebutuhan yang mendorong orang untuk bekerja. Dengan
demikian, setiap pekerja mempunyai motif keinginan (want) dan kebutuhan (needs)
tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya.
F.
Bentuk-Bentuk Motivasi
a. Motivasi Instrinsik adalah motivasi
yang menjadi sifat, datangnya dari dalam individu sendiri atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan (drive) untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi Ekstrinsik, Motivasi ini timbul bukan
berasal dari individu, melainkan terjadi karena adanya pengaruh dari luar atau
datang dari luar. Rangsangan dari luar dapat berupa anjuran, paksaan, imbalan,
pengaruh lingkungan dan sebagainya.
c. Motivasi Terdesak, Motivasi yang
muncul dalam kondisi terdesak atau terjepit dan munculnya serentak, menghentak
dan cepat sekali hadir dalam perilaku individu.
d. Motivasi Ipoleksosbud-Hankam,
Motivasi ini berhubungan dengan ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya,
pertahanan dan keamanan. Yang sering muncul dari berbagai bentuk motif ini
adalah motivasi sosial, karena manusia adalah makhluk social (Widya,1999:114).
G. Pendekatan
Terhadap Motivasi
Dikelompokan dalam 3 pendekatan :
1. Pendekatan
Tradisional oleh Fredirik Winslow Tailor, pendekatan ini menganggap bahwa motivasi para pekerja
hanya dipandang dari sudut pemenuhan kebutuhan fisik/biologis saja (melalui
insentif/gaji/upah dalam bentuk uang atau barang sebagai penghargaan).
2. Pendekatan
Hubungan Manusia oleh Elton Mayo, pendekatan ini memandang bahwa motivasi para pekerja tidak
hanya membutuhkan uang, tetapi membutuhkan interaksi dengan orang lain. Model
ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan supaya gairah kerjanya
meningkat ialah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka
merasa berguna dan penting. Sebagai akibatnya, karyawan mendapatkan beberapa
kebebasan membuat keputusan dan kreativitas dalam pekerjaannya. Dengan
memperhatikan kebutuhan materiil dan non materiil karyawan, motivasi kerjanya
akan meningkat pula. Jadi motivasi karyawan adalah untuk mendapatkan materiil
dan non materiil (jamak).
3. Pendekatan
Sumber Daya Manusia oleh Douglas
McGregor, pendekatan Sumber Daya Manusia ini memandang bahwa motivasi tumbuh
seperti dikemukan dalam teori Y,
adalah sebagai berikut :
·
Pekerja
cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi yang baik.
·
Pekerja
berprestasi bukan karena insentif dan pengekuan sosial.
·
Adanya
kesadaran pekerja untuk meraih prestasi kerja itu sendiri.
H. Teori-teori
Motivasi
Menurut Marihot
Tua Effendi Hariandja (2009:324) bahwa terdapat
lima macam teori motivasi, antara lain:
a. Teori Motivasi Kebutuhan
Teori ini dikemukakan oleh Abraham A. Maslow
yang menyatakan bahwa manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan
yang melekat pada diri setiap manusia yang cenderung bersifat bawaan. Kebutuhan
ini terdiri dari lima jenis dan terbentuk dalam suatu hierarki dalam pemenuhan,
dalam arti manusia pada dasarnya pertama sekali akan berusaha memenuhi
kebutuhan tingkat pertama, kemudian kebutuhan tingkat kedua dan seterusnya, dan
pemenuhan semua kebutuhan yang sudah terpenuhi tidak menjadi unsur pemotivasi
lagi.
Adapun kebutuhan itu antara lain :
1) Kebutuhan fisik
2) Kebutuhan rasa aman
3) Kebutuhan social
4) Kebutuhan pengakuan
5) Kebutuhan aktualisasi diri
2. Teori X dan Y
Teori ini menyatakan
bahwa manusia pada dasarnya terdiri dari dua jenis. Pencetusnya McGregor,
mengatakan bahwa ada jenis manusia X dan jenis manusia Y yang masing – masing
memeiliki karakteristik tertentu. Jenis manusia X adalah manusia yang selalu
ingin menghindari pekerjaan bilamana mungkin, sedangkan manusia jenis Y
menunjukkan sifat yang senang bekerja yang diibaratkan bahwa bekerja baginya
seperti bermain. Kemudian jenis manusia X tidak punya inisiatif dan senang
diarahkan, sedangkan jenis manusia Y adalah sebaliknya. Dikaitkan dengan
kebutuhan, dikatakan bahwa tipe manusia X bilamana mengacu pada hierarki
kebutuhan dari Maslow, memiliki kebutuhan tingkat rendah dibandingkan manusia
tipe Y yang memiliki kebutuhan tingkat tinggi.
3. Three
Needs Theory
Teori ini dikemukakan
oleh David McClelland, yang mengatakan bahwa ada tiga kebutuhan manusia, yaitu:
a. Kebutuhan berprestasi,
yaitu keinginan untuk melakukan sesuatu lebih baik dibandingkan sebelumnya.
b. Kebutuhan untuk
berkuasa, yaitu kebutuhan untuk lebih kuat, lebih berpengaruh terhadap orang
lain.
c. Kebutuhan afiliasi,
kebutuhan untuk disukai, mengembangkan, atau memelihara persahabatan dengan
orang lain.
4. ERG
Theory
Teori ini dikemukakan oleh Clayton Aldefer, yang sebetulnya
tidaklah jauh berbeda dengan teori A.Maslow,
yang mengatakan bahwa teori ini merupakan revisi dari teori tersebut.
Teori ini mengatakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan manusia, yaitu:
a. Existence berhubungan
dengan kebutuhan untuk mempertahankan keberadaan seseorang dalam hidupnya.
Dikaitkan dengan penggolongan dari Maslow, ini berkaitan dengan kebutuhan fisik
dan keamanan.
b. Relatednees berhubungan
dengan kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Dikaitkan dengan
penggolongan kebutuhan dari Maslow, ini meliputi kebutuhan social dan
pengakuan.
c. Growth berhubungan
dengan kebutuhan pengembangan diri, yang identik dengan kebutuhan self-actualization yang dikemukakan oleh
Maslow. Menurut teori ini, bila seseorang mengalami hambatan dalam memenuhi
kebutuhan tingkat yang lebih tinggi, orang tersebut akan kembali pada kebutuhan
yang lebih rendah sebagai kompensasinya,yang disebut frustration-regression dimension.
5. Teori Dua Faktor
Teori ini mengatakan bahwa suatu pekerjaan selalu berhubungan
dengan dua aspek, yaitu pekerjaan itu sendiri seperti mengajar, merakit sebuah
barang, mengkordinasikan suatu kegiatan,
menunggu langganan, membersihkan ruangan – ruangan, dan lain – lain yang disebut
job content, dan aspek – aspek yang
berkaitan dengan pekerjaan seperti gaji, kebijakan organisasi, supervise, rekan
kerja, dan lingkungan kerja disebut job
context.
I. Faktor
Penghambat Motivasi Kerja
Kendala- kendala motivasi adalah
sebagai berikut :
a. Untuk menentukan alat motivasi yang
paling tepat, sulit karena keinginan setiap individu karyawan tidak sama
b. Kemampuan perusahaan terbatas dalam
menyediakan fasilitas dan insentif
c. Manager sulit mengenali motivasi
kerja setiap individu karyawan.
d. Manager sulit memberikan insentif
yang adil dan layak.