TUGAS MAKALAH
PENGANTAR PENDIDIKAN
OLEH :
NAMA :
LA ODE ALFIAN
STAMBUK :
A1A115 239
PENDIDIKAN EKONOMI KONS. PARIWISATA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat allah
SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya bisa meenyelesaikan
tugas makalah ini tepat waktu. Sehingga
penyusun dapat menyelesaikan dengan baik pada penulisan makalah ini sebagai
salah satu tugas perkuliahan. Penulisan makalah ini mungkin sangat jauh dari
sempurna, karena masih banyak kekurangan-kekurangan baik dari segi materi
maupun dalam penyajiannya. Hal tersebut disebabkan oleh karena kemampuan dan
pengalaman penulis masih sangat terbatas. Dan semoga dengan selesainya makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan teman – teman.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL .............................................................................................. i
KATA
PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................... 4
A. Latar Belakang..................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 4
C. Tujuan................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 5
A.
Pengertian
Pandangan (aliran) Pendidikan.......................................................... 5
B.
Jenis-jenis Pandangan
(aliran) Pendidikan........................................................... 5
B.1.Aliran
Pendidikan Klasik.................................................................................... 5
B.2 Aliran
Pendidikan Pokok di Indonesia............................................................... 7
C.
Pengertian Teori Pendidikan................................................................................. 10
D.
Macam-macam Teori Pendidikan......................................................................... 10
D.1. Teori
Pendidikan Klasik.................................................................................... 10
D.2. Teori
Pendidikan Personal................................................................................. 11
D.3. Teori
Teknologi Pendidikan............................................................................... 11
D.4. Teori
Pendidikan Interaksional.......................................................................... 11
BAB V
PENUTUP.................................................................................................. 13
3.A. Kesimpulan ...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah satu-satunya makhluk
di muka bumi yang memiliki “akal”. Inilah yang membedakan manusia dengan mahluk
hidup lainnya. Tapi kadangkala manusia menyalahgunakan kemampuan tersebut ke
hal-hal yang kurang baik. Disinilah fungsi pendidikan, dimana dengan pendidikan
manusia dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya agar bermanfaat buat
dirinya dan orang lain. Pada hakekatnya pendidikan adalah memanusiakan manusia
agar memahami potensi yang ada dalam dirinya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan pandangan (aliran) pendidikan?
2.
Apa saja jenis-jenis pandangan ( aliran) pendidikan?
3.Apa
yang dimaksud dengan teori pendidikan?
4.Apa
saja macam-macam teori pendidikan?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian pandangan (aliran) pendidikan
2.
Mengetahui jenis-jenis pandangan ( aliran ) pendidikan
4.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan teori pendidikan
5.
Mengetahui teori-teori pendidikan dan tokohnya yang ada di Indonesia dan dunia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pandangan (aliran)
pendidikan
Aliran-aliran
pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan dalam dunia pendidikan sesuai
dengan perkembangan social-budaya dan iptek. Pemikiran-pemikiran terdahulu
selalu ditanggapi pro dan kontra oleh
pemikiran-pemikiran berikutnya dan seterusnya. Sehingga menimbulkann
pemikiran-pemikiran baru. Tenaga pendidik harus mampu mengikuti dan memahami
aliran-aliran pendidikan agar dapat menangkap makna setiap gerak dinamika dari
pemikiran-pemikiran pendidikan itu. Untuk dapat memahami gerak dinamika itu,
maka tenaga pendidik perlu aspek aliran-aliran pendidikan yang dapat dipahami.
Disini hanya dijelaskan 2 aliran pendidikan yaitu Aliran pendidikan klasik (
Aliran empirisme,Aliran Nativisme, Aliran Konvergensi dan Aliran Naturalisme)
dan Aliran Pendidikan Pokok di Indonesia (Aliran Taman Siswa, Aliran INS
Kayutaman, Muhammadiyah, dan Maarif )
B.
Jenis-jenis Pandangan (aliran) Pendidikan
B.1. Aliran Pendidikan Klasik
Aliran-aliran
klasik yang meliputi aliran-aliran empirisme, nativisme, naturalisme dan
konevegerensi merupakan benang-benang merah yang menghubungkan
pemikiran-pemikiran pendidikan masa lalu, kini dan mungkin yang akan datang.
B.1.1 Aliran
Empirisme
Aliran
Empirisme adalah aliran yang menganggap bahwa perkembangan manusia yang
meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap manusia dipengaruhi oleh
lingkungan melalui panca indera baik secara langsung berinteraksi dengan dunia
luarnya maupun dari proses pengolahan dalam diri dari apa yang ia dapat secara langsung. Tokoh perintis aliran ini adalah John Locke ( 1632-1704)
seorang filsuf inggris yang terkenal dengan teori “tabula rasa” , ia
berpendapat:
1. Anak lahir di dunia ini seperti kertas kosong atau sebagai
meja berlapis lilin yang belum ada tulisan di atasnya.
2.
Anak yang baru lahir tidak membawa potensi/kemampuan.
3. Perkembangan kepribadian anak sangat
ditentukan oleh faktor lingkungan yang disengaja/dikondisikan dinamakan
pendidikan.
Jadi
menurut John Locke bahwa manusia di
lahirkan dalam keadaan kosong tanpa membawa potensi/kemamampuan apapun dan
harus dikembangkan lewat lingkungan pendidikan.
B.1.2.Aliran Nativisme.
Aliran ini kebalikan dari aliran
empirisme. Dalam aliran ini menganggap bahwa perkembangan manusia bukan
ditentukan oleh lingkungan tapi sudah dibawa sejak ia lahir. Keberhasilan yang
ia dapat bukanlah dari lingkungan tapi dalam diri individu itu sendiri. Tokoh
yang terkenal dengan teori ini adalah seorang yang berkebangsaan jerman bernama
Schopenheuer (1788-1880). Lewat
karyanya The World as Will and Representation. Ia berpandangan bahwa
Pembawaanlah yang maha kuasa, yang menentukan perkembangan anak. Lingkungan
sama sekali tidak bisa mempengaruhi, apalagi membentuk kepribadian anak.
B.1.3.Aliran Konvergensi.
B.1.3.Aliran Konvergensi.
Aliran
ini merupakan campuran dari aliran empirisme dan nativisme. Perkembangan anak
sangat di pengaruhi oleh 2 factor yaitu lingkungan dan pembawaan anak sejak
lahir. Jika pembawaan tidak didukung dengan lingkungan maka perkembangan anak akan
kurang baik begitupun sebaliknya. Seorang anak memiliki pembawaan baik sejak ia
lahir jika tidak di dukung dengan lingkungan
akan sia-sia. Contoh seorang anak memiliki bakat melukis tapi lingkungan
dimana ia tinggal tidak dapat mendukung kemampuan(bakat) yang ia miliki maka
bakat yang ia miliki tidak akan bisa berkembang secara optimal, begitupun
sebaliknya jika seorang anak tidak memiliki bakat menyanyi tapi lingkungan
ingin anak itu bisa menyanyi maka kemampuan anak tersebut tidak akan diraih
dengan maksimal. Tokoh perintis aliran ini adalah William Stern (1871-1939) ia
berpendapat bahwa pendidikan tergantung pada pembawaan dan lingkungan seperti
dua garis yang menuju pada satu titik. Karena itu teori W. Stern
disebut teori konvergensi (konvergen artinya memusat kesatu titik). Jadi
menurut teori konvergensi :
·
Pendidikan
mungkin untuk dilaksanakan.
·
Pendidikan
diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan kepada anak didik untuk
mengembangkan potensi yang baik dan mencegah berkembangnya potensi yang kurang
baik.
·
Yang
membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan.
B.1.4 Aliran Naturalisme.
Aliran ini
menganggap bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan baik.
Kemampuan,bakat,minat,sikap, dan pembawaan lainnya sudah dibawa sejak lahir. Pendidikan
tidak diperlukan dalam diri anak, tapi semua di lepaskan ke alam dan menjauhkan
anak dari perilaku buruk masyarakat. Tokoh yang terkenal dengan aliran ini
adalah seorang filsuf berkebangsaan perancis J.J Rousseau (1712-1778) ia berpendapat: ”semua anak adalah baik pada waktu
baru datang dari sang pencipta, tetapi semua rusak di tangan manusia”. Oleh karena itu sebagai pendidik
Rousseau mengajukan “pendidikan alam”. Pendidikan yang mengarahkan,
mempengaruhi, menyiapkan, menghasilkan anak didik tidak diperlukan, tapi anak
didik harus dilepaskan berkembang ke alam.
B.2. Aliran Pendidikan Pokok
Indonesia
B.2.1. Aliran Pendidikan Taman
Siswa
Aliran ini didirikan oleh Ki Hadjar
Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922, Taman Siswa memiliki asas-asas sebagai
berikut :
·
Asas merdeka untuk mengatur dirinya sendiri
·
Asas kebudayaan (kebudayaan Indonesia)
·
Asas kerakyatan
·
Asas kekuatan sendiri (berdikari)
·
Asas berhamba kepada anak
Dasar-dasar Pendidikan yang dianut
Taman Siswa adalah Panca Dharma yaitu:
·
Kemanusiaan
Cinta kasih terhadap sesama manusia dan semua mahluk
ciptaan tuhan.
·
Kodrat hidup
Untuk pemeliharaan dan kemajuan hidup sehingga
manusia hidup selamat dan bahagia.
·
Kebangsaan
Tidak boleh menyombongkan bangsa sendiri, tidak
boleh bertentangan dengan kepentingan umum.
·
Kebudayaan
Kebudayaan nasional harus tetap dipelihara
·
Kemerdekaan/kebebasan
Apabila anak tidak diberikan kemerdekaan maka akan
mennghambat kemajuannya.
Taman Siswa terkenal dengan semboyan yang
dimilikinya yaitu :
·
Ing ngarsa
sung tuladha
Memberikan teladan kepada peserta didik ketika
berada di depan
·
Ing madya
mangun karsa
Membangun semangat kepada peserta didik ketika
berada di tengah.
·
Tut wuri
handayani
Mengarahkan peserta didik agar tidak salah bertindak
ketika berada di belakang.
B.2.2. Aliran Pendidikan INS
(Indonesia Nederlandsche School) Kayu
Tanam
INS
didirikan oleh Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (Sumatera Barat). Asas dan
tujuan ruang pendidik INS Kayu Tanam :
·
Berpikir logis dan rasional
·
Keaktifan atau kegiatan
·
Pendidikan masyarakat
·
Memperhatikan pembawaan anak
·
Menentang intelektualisme
Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu
Tanam :
·
Mendidik rakyat kearah kemerdekaan
·
Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
·
Mendidik para pemuda agar berguna untuk
masyarakat
·
Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri
dan berani bertanggung jawab.
·
Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.
Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayu Tanam :
·
Menyelenggarakan berbagai jenjang
pendidikan
·
Menyiapkan tenaga guru atau pendidik
·
Penerbitan majalah anak-anak Sendi
·
Mencetak buku-buku pelajaran
B.2.3.
Aliran Pendidikan Muhammadiyah
Latar Belakang Berdirinya Pendidikan Muhammadiyah:
·
Kerusakan di bidang kepercayaan/agama
(aqidah)
·
Kebekuan dalam bidang hukum fiqih.
·
Kemunduran dalam pendidikan islam
·
Kemajuan zending kristen dan misi katolik.
·
Berdiri tanggal 18 November 1912 di yogyakarta,
oleh KH Ahmad Dahlan.
·
Visi: Gerakan islam amar ma’ruf nahi munkar,
beraqidah islam dan bersumber pada alquran dan sunah serta menjunjung tinggi
ajaran agama islam sehingga tercipta masyarkat islam yang sebenarnya – benarnya
Tujuan Pendidikan Muhammadiyah
·
Aqidah yang lurus
·
Akhlaqul karimah (Budi pekerti yang
terpuji).
·
Akal yang sehat dan cerdas.
·
Keterampilan
·
Pengabdian pada masyarakat.
Dasar Pendidikan Muhammadiyah
·
Tajjdid,_kesetiaan
berdasarkan pemikiran baru untuk mengubah cara berfikir
·
Kemasyarakatan,_antara individu dan masyarakat
diciptakan suasana yang saling membutuhkan.
·
Aktivitas,_anak didik harus mengamalkan
semua yang diketahui.
B.2.4. Aliran Pendidikan Maarif
Aliran pendidikan ini bagian dari
organisasi Nahdatul Ulama. Mulai berkembang tahun 1916 dengan nama Taswirul
Afkar didirikan oleh K.H. Abdul Wahab Hasbullah dan K.H. Mas Mansur. Taswirul
Afkar kemudian berkembang dengan dibentuknya Jam’iyah Nahdatul Wathon
yang bertujuan memperluas dan meningkatkan mutu pendidikan madrasah.
Awal
Mula berdirinya Maarif:
·
MulanyaMa’arif dalam bentuk Madrasah berkembang
di Jawa Timur,
·
Kemudian menyebar ke daerah-daerah lain dengan
dipelopori oleh para ulama NU.
·
Mulanya corak pendidikannya adalah menyerupai
“pesantren yang diformalkan”, dengan hanya memuat pendidikan agama dalam
kurikulumnya.
·
Dalam perkembangan kemudian, Ma’arif memasukkan
materi umum ke kurikulumnya.
C.
Pengertian Teori Pendidikan
Sagala (2006:4), mengatakan bahwa
teori pendidikan adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan
dan prediktif tentang peristiwa-peristiwa pendidikan. Teori pendidikan ada yang
berperan sebagai asumsi pemikiran pendidikan dan ada yang beperan sebagai
definisi menerangkan makna.
D.
Macam-macam Teori Pendidikan
D.1.
Teori Pendidikan Klasik
Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik,
yang memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan
dan meneruskan warisan budaya. Teori pendidikan ini lebih menekankan peranan
isi pendidikan dari pada proses. Teori ini berlandaskan aliran filsafat
essensialisme, perenialisme dan eksistensialisme.
Filsafat
essensialisme dengan tokohnya Brameld, menekankan pada pembentukan intelektual,
logika, dan kedisiplinan. Pelajaran
sangat berstruktur dengan materi pewarisan budaya dan pengajarannya berpusat
pada guru.Sedangkan filsafat perenialisme menyatakan bahwa kebenaran ada pada
wahyu Tuhan, ajaran agama merupakan suatu kebenaran yang patut dipelajari dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tokohnya filsafat ini adalah Agustinus
dan Thomas Aquino, dan menurut filsafat eksistensialisme peendidikan bertujuan mengembangkan
kesadaran individu, memberi kesempatan untuk bebas memilih etika, mendorong
pengembangan pengetahuan diri sendiri, bertanggung jawab sendiri dan
mengembangkan komitmen sendiri.
D.2. Teori Pendidikan Personal
Teori
pendidikan ini berasumsi bahwa sejak anak dilahirkan, anak tersebut telah
memiliki potensi-potensi tertentu. Pendidikan seyogyanya dapat mengembangkan
potensi-potensi tersebut. Hal ini berarti peserta didik adalah pelaku utama
pendidikan, sedangkan pendidik sebagai pembimbing, motivator, fasilitator serta
melayani peserta didik. Teori pendidikan ini berlandaskan filsafat
progresivisme dan filsafat romantic. Filsafat progresivisme dengan tokoh
pendahulunya, Francis Parker dan John Dewey memandang bahwa peserta didik
merupakan satu kesatuan yang utuh. Materi pengajaran berasal dari pengalaman
peserta didik sendiri yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Kurikulumnya
adalah kehidupan itu sendiri, artinya kurikulum tidak dibatasi pada hal-hal
yang bersifat akademik saja, karena semua pengetahuan adalah merupakan produk
berpikir melalui pengalaman. Sedangkan teori pendidikan romantik berawal dari
pemikiran J.J Rouseau tentang tabula rasa, yang memandang setiap individu dalam
keadaan fitrah, memiliki nurani kejujuran, kebeneran dan ketulusan dan siap
diisi dengan pengetahuan-pengetahuan.
D.3. Teori Teknologi Pendidikan
Dalam
teori ini Isi pendidikan disusun dalam bentuk desain program atau desain
pengajaran dan disampaikan dengan media elektronika, dan para peserta didik
belajar secara individual. Peserta didik berusaha untuk menguasai sejumlah
besar bahan dan pola-pola kegiatan secara efisien. Teori ini merupakan teori
pendidikan non-klasik, karena melibatkan teknologi dalam prosesnya seiring
perkembangan zaman.
D.4. Teori Interaksional
Menurut teori ini, pendidikan adalah
suatu konsep yang bertitik tolak dari pemikiran manusia sebagai mahluk social
yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama dengan manusia lainnya. Dalam
pendidikan ini tidak hanya menekankan interaksi antara peserta didik dan
pendidik, akan tetapi juga peserta didik dengan materi pembelajaran dan
lingkungan, yaitu antara pemikiran manusia dengan lingkungannya.
Peserta didik mengadakan
pemahaman eksperimental dari fakta-fakta yang ada, memberikan interprestasi
yang bersifat menyeluruh serta memahaminya dalam konteks kehidupan. Filsafat
yang melandasinya dalah filsafat rekonstruksionisme yang merupakan variasi dari
progresivisme, yang menginginkan kondisi manusia pada umumnya harus diperbaiki
(Callahan, 1983). Dengan mengkontruksi kembali kehidupan manusia secara total,
dengan merombak tata susunan masyarakat lama dan membangun tata susunan hidup
yang baru melalui lembaga dan proses pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.A. Kesimpulan
v
Pandangan (aliran) pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa
pembaharuan dalam dunia pendidikan sesuai dengan perkembangan social-budaya dan
iptek.
v
Jenis-jenis
pandangan (aliran) pendidikan yaitu:
1.
Aliran
pendidikan klasik, terdiri dari Aliran empirisme, nativisme, naturalisme dan konvergensi.
2.
Aliran
pendidikan pokok Indonesia, terdiri dari Aliran Pendidikan Taman Siswa, Aliran
Pendidikan INS (Indonesia Nederlandsche
School) Kayu Tanam, Aliran Pendidikan
Muhammadiyah, dan Aliran Pendidikan Maarif .
v
Teori
pendidikan adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan dan
prediktif tentang peristiwa-peristiwa pendidikan.
v
Macam-macam
teori pendidikan: 1) . Teori Pendidikan Klasik, 2) Teori Pendidikan Personal, 3) Teori Teknologi Pendidikan, dan 4) . Teori
Interaksional.
DAFTAR PUSTAKA
Rizal,2015.Buku Pengantar Pendidikan.Kendari. FKIP
Universitas Haluoleo.
https://hijriyatunshiva.wordpress.com/2013/11/14/teori-pendidikan-dan-tokohnya/
http://denahandriana.blogspot.co.id/2012/03/aliran-aliran-pendidikan.html
http://maulidiyaah.blogspot.co.id/2012/12/aliran-konvensional-dalam-pendidikan.html
http://pendidikan4sejarah.blogspot.co.id/2011/03/konsep-fungsi-tujuan-dan-aliran-aliran.html
https://12entinfujirahayu.wordpress.com/2011/05/16/aliran-aliran-pendidikan/
http://sanaky.staff.uii.ac.id/2012/07/16/satria-umami-aliran-aliran-pemikiran-pendidikan-islam-di-indonesia/
https://afidburhanuddin.wordpress.com/perkuliahan/pengantar-pendidikan/
http://andhinazubir.blogspot.co.id/2013/11/dasar-dasar-teori-pendidikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar